AKSI NYATA CALON GURU PENGGERAK, PROJEK BASE LEARNING MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

    Om Swastyastu, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Salam Sejahtera bagi Kita Semua , Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Perkenalkan nama saya Ni Wayan Yulastiningtiyas,S.Pd. Saya adalah calon guru penggerak dari kabupaten Tabanan, sehari-hari saya bekerja sebagai guru kelas 6 SD di SD Negeri 3 Tengkudak.

    2 minggu sudah terlewati, sudah sangat cukup bagi saya untuk menimba ilmu terkait pemikiran Ki Hadjar Dewantara di LMS serta trimakasih saya ucapkan kepada ibu Restu sebagai fasilitator yang luar biasa hebat dan sabar dalam membimbing saya. Sedikit cerita, saya adalah CGP di kelas A. di kelas ini saya merupakan CGP paling junior, itu kalau dilihat dari segi umur, namun dari segi pengalaman saya tidak terlalu junior dibanding rekan-rekan seperjuangan CGP. Setelah 2 minggu menimba ilmu serta mengatur ulang managerial waktu, karena saya harus membagi waktu sebagai guru kelas 6, operator sekolah, mengambil tugas administrasi karena di sekolah saya tidak ada tenaga administrasi, pembantu bendahara BOS, dan sebagai Proktor pada system uji coba AKM.

Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.Ini adalah salah satu makna pendidikan dari bapak Ki Hadjar Dewantara. Bila dikaitkan dengan pendidikan di abad 21, menuntun dapat diartikan sebagai kolaborasi, kritis-reflektif, komunikasi, kreatif, inovatif. Sedangkan keselamatan dan kebahagiaan merupakan wellbeing.  Pemahaman sederhana tersebut bila diuraikan akan menjadi hal yang sangat bermakna dan mendalam.

    Terdapat beberapa aksi nyata yang telah saya lakukan, yaitu yang pertama saya berkolaborasi dengan rekan guru dengan seijin kepala sekolah. Dalam kolaborasi ini kami bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, bermakna dan menyenangkan. Untuk mengetahui kondisi social siswa di keluarganya, saya melaksanakan asesmen non kognitif terlebih dahulu. Asesmen non kognitif ditujukan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional peserta didik. Asesmen non kognitif lebih mengutamakan pada kesejahteraan psikologi dan sosial emosi peserta didik. Dengan pembelajaran daring, mka asesmen non kognitif saya buat pada google form kemudian membagikan link kepada orang tua siswa. Berikut adalah link google form asesmen non kognitif https://forms.gle/SPasheDLL9K39WfY9.

Setelah dilaksanakan asesmen non kognitif, berikut adalah umpan balik dari orang tua siswa

Gambar 1. Screenshoot hasil asesmen non kognitif.

         Dari hasil asesmen non kognitif didapatkan kondisi aspek psikologis dan kondisi emosional peserta didik. Dimana 80% siswa merasa tidak bahagia dalam mengikuti pembelajaran daring, karena dinilai terlalu banyak tugas dan beban belajar.

Hal tersebut menjadi topic diskusi kolaborasi saya dan rekan guru, kemudian saya mencoba mengajak rekan guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek atau projek learning. Langkah pertama yang kami laksanakan adalah menentukan kompetensi dasar materi yang akan dibelajarkan dengan projek learning.  Saya sendiri mengambil muatan pelajaran IPA dengan kompetensi dasar memahami perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan.

Pembelajaran pertama dimulai dengan diskusi virtual pada aplikasi zoom meeting, saya mengucapkan salam, berdoa bersama kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Untuk mengukur kondisi social siswa, saya gali informasi tentang mata pencarian orang tua siswa yang tentu merupakan mata pencarian mayoritas di wilayah zonasi SDN 3 Tengkudak yaitu bertani. Kemudian dilaksanakan tanya jawab terkait materi, apa yang anak-anak ketahui tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif?, tumbuhan apa saja yang berkembang biak dengan vegetatif?. Kemudian siswa dipersilahkan mengidentifikasi tumbuhan vegetatif yang sangat berguna bagi dirinya sendiri dan keluarganya, tentunya yang paling sering dijumpai dan dimanfaatkan di lingkungan keluarga.

Gambar 2. Dokumentasi diskusi virtual via zoom meeting guru dan siswa kelas VI.

                    Pada hari berikutnya siswa dipersilahkan dating ke sekolah dengan tetap mematuhi protocol kesehatan untuk mengambil polybag sebagai tempat media tanah untuk pengembangbiakan tumbuhan vegetatif.

                                      Gambar 3. Membagikan polybag kepada siswa

         Sesuai dengan kesepakatan dengan siswa, siswa akan membuat laporan terkait identifikasi tumbuhan vegetatif yang dipilih dan mempresentasikan ke dalam sebuah video. Siswa juga akan mempresentasikan tata cara mengmbangbiakan tumbuhan vegetatif dalam sebuah video. Siswa sangat antusias karena pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja tapi juga mengembangkan kemampuan motoric siswa dan keterampilan siswa. Pembelajaran juga tidak membosankan, tidak ada menghafal dan menjawab soal yang membuat siswa jenuh. Projek learning ini juga bermanfaat bagi siswa untuk keterampilan bertahan hidup. Yaitu dengan cara mengembangbiakan tumbuhan yang bermanfaat di keluarga dapat memenuhi kebutuhan terhadap tumbuhan tersebut. Berikut ini adalah video projek learning yang telah dilaksanakan oleh kelas VI SDN 3 Tengkudak, lebih lengkapnya bisa dikunjungi pada link berikut https://youtu.be/eP1tQ_GkvJQ

Gambar 4. Dokumentasi kompilasi video presentasi siswa dalam projek learning.

Sesuai dengan kesepakatan dengan siswa, pelaporan dalam bentuk presentasi video akan dilakukan setiap 6 hari sekali terkait pengamatan perkembangan tumbuhan.

Pada akhirnya siswa bersemangat dan bahagia, tidak merasa bahwa dirinya sedang belajar dan dinilai. Hal ini mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mengembangbiakan tumbuhan akan berdampak kepada kemandirian anak untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam skala kecil dan sederhana namun akan sangat berpengaruh bagi masa depan anak. Presentasi melalui video akan melatih komunikasi siswa, serta mengembangkan percaya diri. Sehingga siswa akan berkembang menjadi pribadi yang komunikatif dan percaya diri.

 


Komentar

  1. Terimakasih ilmunya bu, sangat inspiratif.

    BalasHapus
  2. Pembelajaran yang sangat menyenangkan, beruntung menjadi murid bu guru wayan..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prakarsa Perubahan dengan ATAP